Metode Pembelajaran Ceramah (Keunggulan dan Kelemahan)

Advertisement

Katulis.com – Melalui halaman ini anda akan mengetahui 4 variasi dalam metode pembelajaran ceramah dilengkapi penjelasan tentang pengertian, keunggulan dan kelemahan dari masing-masing variasi.

Advertisement

Tulisan ini dibuat supaya anda lebih paham terhadap metode pembelajaran ceramah bervariasi, maka dari itu yuk sekarang kita langsung ke pokok pembahasannya. Baca dan pahami dengan seksama.

4 variasi metode pembelajaran ceramah

Ok, di bawah ini merupakan kumpulan model pembelajaran menggunakan metode ceramah, silahkan dipelajari oleh Bapak/Ibu Guru.

Pola Ceramah Model 1

Pengertian: Metode Ceramah Model 1 adalah tipe belajar mengajar paling klasik dan kuno dalam metode pembelajaran manusia. Teknik ini menggunakan cara guru berceramah (atau bercerita) dan murid mendengarkan. Guru menjelaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi objek pembelajaran secara lisan, sedangkan murid mendengarkan dan berusaha memahaminya dengan saksama.

Keunggulan: Mudah dilakukan. Sederhana. Tidak banyak memerlukan waktu, tenaga, biaya, dan alat bantu pembelajaran lain, kecuali sebatas pengeras suara. Itupun bila dirasa perlu.

Kelemahan: Terlalu mengandalkan kemampuan lisan guru. Bersifat searah: guru memberi dan murid menerima. Tidak ada peran aktif siswa untuk belajar. Potensi intelektual siswa cenderung diabaikan. Tidak ada komunikasi antara guru dengan siswa

Pola Ceramah Model 2

Pengertian: Metode Ceramah Model 2 hampir sama dengan Model 1. Guru bercerita (atau berceramah), murid mendengarkan dan berusaha memahaminya dengan saksama. Bedanya, pada Metode Ceramah Model 2, siswa diwajibkan mencatat apa yang dijelaskan guru. Ada peran aktif siswa untuk mengulang isi materi yang disampaikan guru dalam bentuk catatan tertulis. Keunggulan: Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dihafal siswa. Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dipahami siswa. Siswa mempunyai peran aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru. Pengetahuan yang diperoleh tidak mudah hilang karena telah tersimpan dalam bentuk catatan tertulis di samping memori ingatan siswa.

Kelemahan: Siswa memerlukan waktu yang lebih banyak untuk belajar karena harus mencatat. Jika siswa memiliki kemampuan menulis yang rendah, maka ia akan tertinggal dari isi materi yang disampaikan guru. Di samping itu, ia juga akan tertinggal dari siswa lainnya. Memerlukan alat bantu belajar tambahan seperti kertas, buku, pena, pensil, penghapus, tip ex, penggaris, busur, jangka, dan alat tulis lainnya.

Metode Ceramah Model 3

Pengertian: Metode Ceramah Model 3 hampir sama dengan Model 1 dan 2. Guru bercerita (atau berceramah), murid mendengarkan dan berusaha memahaminya dengan saksama. Bedanya, pada Metode Ceramah Model 3, siswa tidak hanya diwajibkan mencatat apa yang dijelaskan, tetapi juga menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Ada peran aktif siswa untuk mengulang isi materi yang disampaikan guru dalam bentuk catatan tertulis dan guru mengulangi isi ceramahnya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan lisan kepada murid. Tujuannya adalah untuk meyakinkan diri guru bahwa siswa tahu dan paham benar tentang isi materi yang diajarkannya.

Keunggulan: Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dihafal siswa. Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dipahami siswa. Siswa mempunyai peran aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru. Ada komunikasi kedua belah pihak, baik dari pihak guru sebagai pemberi dan murid sebagai penerima informasi. Pengetahuan yang diperoleh siswa cenderung lebih lengkap dan sempurna.

Kelemahan: Guru dituntut untuk memahami lebih dalam mengenai isi materi pengetahuan yang disampaikannya. Memerlukan banyak waktu, tenaga, dan kemampuan sistematis pemikiran guru agar siswa tahu, mengerti, dan paham benar tentang isi materi informasi pengetahuan yang disampaikannya. Guru dituntut untuk memahami tingkat kecerdasan dan daya tangkap nalar siswa agar tidak terjadi salah komunikasi ketika menyampaikan isi materi pengetahuan yang dimilikinya pada siswa

Pola Ceramah Model 4

Pengertian: Metode Ceramah Model 4 hampir sama dengan Model 3. Guru bercerita (atau berceramah), murid mendengarkan dan berusaha memahaminya dengan saksama. Selama proses pembelajaran, siswa diwajibkan mencatat apa yang dijelaskan sekaligus menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Siswa aktif mengulang isi materi yang disampaikan dalam bentuk catatan tertulis dan guru mengulangi isi ceramahnya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan lisan kepada murid. Pada akhir pembelajaran, guru memberi siswa tugas mandiri yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. Tugas ini seyogianya (disarankan) merupakan pengembangan materi yang baru saja disampaikan guru, bukan pengulangan. Dengan demikian, siswa dituntut untuk berpikir lebih kritis, logis dan analitis terhadap isi materi yang baru saja diterimanya. Pada pertemuan berikutnya, guru membahas isi materi tugas mandiri yang diberikan sekaligus solusi penyelesaiannya.

Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan selalu berkembang dan bertingkat bahkan penemuan teknologi sekalipun selalu mempunyai tingkatan tertinggi di atasnya. Ketika pada titik tertinggi, pengetahuan itu akan berdaur ulang dan kembali mulai dari titik terendahnya dengan disertai dengan adanya interaksi multidisipliner ilmu. Dengan demikian, guru yang cerdas adalah guru yang mampu mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

Keunggulan: Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dihafal siswa. Pengetahuan yang diberikan guru lebih mudah dipahami siswa. Siswa mempunyai peran aktif dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru. Ada komunikasi kedua belah pihak, baik dari pihak guru sebagai pemberi dan murid sebagai penerima informasi. Pengetahuan yang diperoleh siswa cenderung lebih lengkap dan sempurna. Pengetahuan yang dimiliki siswa dapat berkembang. Guru dapat menilai kemampuan individu siswa tanpa harus melakukan uji kompetensi atau evaluasi atau tes tertulis selama pelajaran berlangsung.

Kelemahan: Guru dituntut untuk memahami lebih dalam mengenai isi materi pengetahuan yang disampaikannya. Memerlukan banyak waktu, tenaga, dan kemampuan sistematis pemikiran guru agar siswa tahu, mengerti, dan paham benar tentang isi materi informasi pengetahuan yang disampaikannya. Guru dituntut untuk memahami tingkat kecerdasan dan daya tangkap nalar siswa agar tidak terjadi salah komunikasi ketika menyampaikan isi materi pengetahuan yang dimilikinya pada siswa. Memerlukan sumber-sumber pengetahuan yang lebih banyak, baik dalam bentuk buku-buku bacaan yang memiliki tema/topik yang sama maupun sumber-sumber informasi lain seperti internet, majalah, koran, radio, televisi, atau artikel karya ilmiah lain pendukung materi yang diberikan guru.

Selain itu kami rekomendasikan beberapa informasi penting terkait dengan model pembelajaran dengan metode lainnya, silahkan baca di:

Nah itulah Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Ceramah dibedakan menjadi 4 model. Pada intinya setiap model ceramah memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Setelah anda mengetahuinya, sekarang hant tinggal memilih mana model paling cocok atau bisa saja menggabungkan dari keempat model tersebut.

Advertisement

metode pembelajaranmetode pembelajaran ceramah