45 Model Pembelajaran Paling Menarik Perhatian

Advertisement

Katulis.com – Inilah 45 model pembelajaran paling menarik perhatian sebagai acuan para guru untuk diterapkan dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, dapat dikatakan bahwa ujung tombak dalam tercapainya tujuan pendidikan tertelak pada proses pembelajaran. Hal ini cukup beralasan karena di sanalah proses transfer ilmu pengetahuan dari pendidik ke peserta didik berlangsung.

Dengan kata lain, penggunaan model pembelajaran jika proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tidak dapat mentransfer pengetahuan dengan baik, kemampuan peserta didik akan pengetahuan menjadi tidak maksimal. Hal inilah yang secara langsung dan tidak langsung akan memengaruhi pencapaian tujuan pendidikan yang telah dicanangkan. Berdasarkan hal tersebut maka proses pembelajaran yang efektif, efi sien, dan inovatif menjadi tuntutan yang tak dapat dihindari.

Dalam hal ini, peran guru sebagai pendidiklah yang menjadi kunci utama proses ini. Setidaknya, bagaimana seorang guru dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang dapat membantu para siswanya untuk belajar secara efektif dan efisien.

Advertisement

Berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mata pelajaran secara spesifik. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat menjadi efektif dan efisien. Selamat menggali inspirasi untuk pembelajaran siswa Anda!

Kenapa guru perlu mengetahui model pembelajaran yang tepat? Masalah yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia saat ini terletak pada empat hal pokok. Yaitu, kurikulum, metodologi pembelajaran, pendanaan, dan reorganisasi kelembagaan. Untuk sementara, kurikulum yang digunakan dianggap mencukupi karena dirumuskan, ditetapkan, dan diberlakukan berkala secara terkoordinasi dari pemerintah pusat yang dalam hal ini Departemen Pendidikan. Meskipun, menuai kritik yang tajam dari berbagai kalangan. Sebab, setiap ganti pemimpin, ganti kurikulum, namun unsur pokok keilmuan yang dipelajari tidak berubah.

Kenapa model pembelajaran sangat penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan? Kondisi inilah yang menjadi sebab utama terjadinya stagnasi metodologi pembelajaran yang digunakan. Metodologi pembelajaran merupakan ujung tombak dari kurikulum. Jika kurikulum tidak berubah maka metodologi pembelajarannya pun menjadi tetap dan tidak berubah. Padahal, metodologi pembelajaran adalah kunci utama membuka wawasan pengetahuan dan teknologi aplikatif.

Ilmu pengetahuan dan teknologi aplikatif itu adalah kunci keberlangsungan manusia di masa depan. Hal itu hanya bisa ditempuh dengan cara menciptakan manusia-manusia yang terampil, cekatan, cerdas, kreatif, dan inovatif. Dengan mengandalkan metode pembelajaran yang ada dan digunakan saat ini, itu tidak mungkin terjadi.

Sementara itu, untuk soal pendanaan seharusnya juga tidak menjadi masalah lagi karena secara yuridis dan de facto juga ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 4 sebesar 20% dari APBN.1 Dua puluh persen dari APBN itu bukan dana yang kecil, bahkan boleh dikatakan lebih dari cukup untuk membiayai penyelenggaraan proses belajar- mengajar di seluruh penjuru negeri. Namun, yang menjadi persoalan pada umumnya adalah kemampuan mengelola dana sebesar itu dengan “benar” dan “tepat”. Hal itu terletak pada aspek manusianya.

Advertisement

Khusus untuk soal reorganisasi kelembagaan tampaknya juga tidak akan pernah terselesaikan dengan baik dan benar. Selesai secara teoretis, “mungkin.” Namun, ketika sampai pada dataran praktis, sangat tidak mungkin terjadi. Sekarang bayangkan. Bagaimana kita bisa menyatukan banyaknya jenis dan jenjang pendidikan yang ada di Indonesia.

Mulai dari lembaga pendidikan formal, kedinasan, kemiliteran, kepolisian, keagamaan, sosial-politik, intelijen, pertanian , meteorologi, perikanan, keuangan, dan lain-lain dalam satu wadah yang disebut Departemen Pendidikan. Belum lagi soal lembaga pendidikan nonformal seperti pesantren , balai latihan kerja, bimbingan belajar, kursus, les, sampai lembaga pendidikan insidental seperti workshop, seminar, dan pelatihan-pelatihan.

Seperti kita ketahui, banyak departemen di Indonesia yang menyelenggarakan proses kependidikan sendiri sesuai dengan ciri khas departemen (kementerian/badan) yang mengayomi. Sebagai contohnya berikut ini:

  • TNI mempunya Akmil (Akademi Kemiliteran)
  • Kepolisian mempunyai Akpol (Akademi Kepolisian);
  • Departemen Agama mempunyai madrasah, STAIN, dan UIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri/Universitas Islam Negeri);
  • Departemen Dalam Negeri mempunyai IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri); BIN mempunyai STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara);
  • Departemen Keuangan mempunyai STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara);
  • Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai STEM/ Akamigas (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral)
  • Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia punya AKIP (Akademi Ilmu Pemasyarakatan), dan masih banyak yang lain.

Sebenarnya, pada tataran teoretis, sangat mungkin disatukan dalam satu wadah, yaitu Departemen Pendidikan. Latar belakangnya jelas karena semua itu berhubungan dengan pendidikan, tetapi pada tataran praktis mungkinkah seluruh lembaga tersebut ditampung dan dikelola sendiri oleh Departemen Pendidikan? Sulit dan pasti akan terjadi banyak konflik.

Keempat persoalan pokok ini yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan, sampai sekarang belum terselesaikan dengan baik dan benar sehingga untuk menyelesaikannya butuh waktu dan proses yang panjang. Tentunya, dengan proses yang dilakukan sedikit demi sedikit dan berkesinambungan. Tulisan ini adalah salah satu bentuk nyata usaha penulis untuk membantu mengurai benang kusut sistem pendidikan di Indonesia dalam hal metodologi pembelajaran.

Meskipun hanya terbatas pada metode dan model pembelajaran di lembaga pendidikan yang disebut sekolah, setidaknya diharapkan melalui buku ini ada titik terang bahwa sistem pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Pendahuluan

Hakikat dan Substansi Metodologi Model Pembelajaran

Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses kependidikan yang terencana, terpadu, dan terkoordinasi secara sistematis dengan standar dan ukuran evaluasi yang jelas dan tegas. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah merupakan satu kesatuan utuh yang tidak mungkin bersifat terpisah dan acak.

Kurikulum yang ada harus terhubung secara sistematis dengan metodologi pembelajaran yang digunakan, sedangkan metodologi pembelajarannya pun harus dirumuskan secara teperinci dan detail. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum pada praktiknya selalu terikat dan berhubungan kuat dengan metodologi pembelajaran.

Sebagian besar masalah yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia berujung pada dua persoalan utama tersebut, yaitu kurikulum dan metodologi pembelajaran. Kurikulum berfungsi sebagai kompas dalam arti penentu arah jalannya proses pembelajaran yang akan digunakan. Sementara itu, metodologi pembelajaran adalah ujung tombaknya. Kurikulum tidak mungkin dapat berjalan dengan baik dan benar jika tidak diikuti oleh sistem dan metode pembelajaran yang sistematis dan terpadu.

Dari segi material, konsep kurikulum yang berkembang saat ini dirasa sudah cukup untuk dijadikan standar pembelajaran di sekolah setidaknya untuk sementara waktu ini. Hal ini tidak sama halnya dengan metode pembelajaran yang digunakan. Metode pembelajaran yang berkembang dan dikembangkan di sekolah-sekolah pada umumnya bersifat konvensional dan klasik. Yaitu, guru bercerita, murid mendengar dan mencatat. Guru memberi, murid menerima. Konsep yang demikian memang tidak salah dan juga tidak buruk. Hanya saja cenderung lebih lambat dalam membentuk pengetahuan dalam diri siswa.

Siswa hanya dianggap wadah kosong yang harus diisi dengan warna yang sesuai warna dan karakteristik sang guru. Akibatnya, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang di Indonesia menjadi semakin lambat dan tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Otak siswa lebih banyak diisi dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki guru, bukan objek asli dari ilmu dan pengetahuan semesta itu sendiri. Warna dan kemampuan dasar murid sebagian besar adalah warna dan kemampuan dasar sang guru. Hal ini terjadi di hampir semua aspek, baik dari segi motorik , kognitif , maupun psiko-sosiologisnya (afektif). Dari persoalan inilah muncul pertanyaan mendasar, munginkah sistem pendidikan di Indonesia menciptakan sistem metodologi pembelajarannya sendiri yang khas dan unik, tetapi memiliki daya saing dan daya jangkau jauh ke depan melampaui isi dari kurikulum yang ada?

Sebuah sistem model pembelajaran yang mampu melahirkan putra-putri terbaik bangsa yang tidak hanya terikat pada konsep-konsep ideal ilmu pengetahuan masa lalu, tetapi yang mampu menjadi pencipta dan penemu teknologi masa depan. Yaitu, teknologi yang menjadi tumpuan dan harapan semesta. Teknologi yang tidak hanya berkutat dengan teori, rumus, dan konsep yang ada dalam sejarah; tetapi juga masa depan.

Kita memang harus belajar dari sejarah, sebab dengan belajar dari sejarah kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik. Namun, kita harus tahu, sejarah bukan masa depan. Sejarah adalah sejarah dan tidak akan pernah terulang, sampai kapan pun. Hal yang terulang adalah sistem dan pola kerja dari sejarah itu sendiri bukan sejarahnya. Hal ini berarti bahwa kunci dari pengetahuan masa lalu yang sejati adalah sistem dan cara kerja dari sejarah itu sendiri. Inilah hakikat metodologi yang sesungguhnya. Metodologi yang mampu menembus batas ruang dan waktu.

Demikian pula dengan sistem pendidikan di Indonesia. Kurikulum diibaratkan seperti pengetahuan sejarah di masa lalu, sedangkan metodologi pembelajaran adalah cara kerjanya. Hal inilah yang menjadi pokok bahasan buku ini. Buku ini berisi serangkaian sistem dan cara kerja metode pembelajaran. Mulai dari model yang konvensional dan klasik sampai pada pola dan model yang modern dan unik yang kesemuanya bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki kemampuan belajar mandiri secara nyata.

Proses Pembentukan Pengetahuan dan Kreativitas Manusia

Proses pembentukan pengetahuan secara umum sama dan sebangun dengan cara kerja terbentuknya kreativitas . Perbedaannya adalah kreativitas tidak hanya berwujud abstrak dan semu layaknya teori ilmu pengetahuan, tetapi juga berwujud nyata mencakupi bentuk benda bermateri secara konkret. Bahkan, konsep teknologi dalam beberapa sudut pandang termasuk kategori kreativitas ilmiah.

Kreativitas yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dalam tataran praktis. Proses pembentukan pengetahuan secara umum terbagi dalam tiga tahapan penting. Ketiga tahap penting itu adalah tahap pengindraan, pengolahan, dan penyimpulan.3 Sementara itu, proses pembentukan kreativitasterdiri dari tahap penemuan, penggabungan, dan penciptaan. Sama dan sebangun. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Pengindraan Fisik

Pengindraan fisik adalah tahap pertama proses dimana indra manusia menangkap sinyal rangsangan dari objek luar dirinya. Rangsangan dari objek luar itu beragam bentuk dan jenis.

Sebagian besar jaringan sel bekerja di bawah alam sadar. Jaringan sel bekerja begitu saja tanpa bisa dikendalikan atau diperintah otak. Bahkan dalam banyak kasus, sistem kerja otak sangat tergantung pada kesempurnaan mekanisme kerja sistem saraf dan jaringan sel itu sendiri. Mekanisme kerja sistem saraf dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu mekanisme otomatis bawah sadar dan mekanisme kerja terkontrol dalam kesadaran.

Akomodasi Memori (Penampungan Data Pengetahuan)

Akomodasi memori atau yang disebut juga tahap penampungan data pengetahuan adalah proses ketika sinyal respons yang diterima indra ditampung oleh otak dalam bentuk data dan informasi awal. Semakin banyak memori yang mampu ditampung otak, pengetahuan yang diperoleh menjadi semakin lengkap.

Kombinasi dan Modifi kasi Data

Tahap berikutnya adalah tahap kombinasi dan modifi kasi data. Tahap kombinasi adalah tahap penggabungan dua atau lebih data dan informasi yang diperoleh dalam otak. Tahap modifi kasi disebut juga tahap renovasi atau perbaikan data gabungan yang telah terbentuk dalam wujud imajinasi.

Konfirmasi Logika Material

Tahap pembentukan pengetahuan dan kreativitas berikutnya adalah konfi rmasi logika material. Tahap konfi rmasi logika material adalah tahap penggabungan pengetahuan dan kreativitas imajinasi ke dalam bentuk dan wujud yang nyata. Contohnya: patung, teknologi, seni, benda, gambar, dan unsur kreativitas lainnya.

Penciptaan Bentuk

Tahap terakhir adalah tahap penciptaan bentuk. Tahap penciptaan bentuk adalah tahap dimana pengetahuan dan kreativitas imajinasi yang sudah dibentuk diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Tahap penciptaan bentuk sedikit berbeda dengan tahap konfi rmasi logika material. Tahap penciptaan bentuk adalah proses perwujudan pengetahuan dan kreativitas imajinasi ke dalam bentuk yang nyata.

Imajinasi

Penciptaan imajinasi adalah tahap pengetahuan dan kreativitasyang ada dalam otak diwujudkan secara nyata melalui kekuatan imajinasi. Penciptaan imajinasi termasuk salah satu kemampuan dasar yang dimiliki tiap manusia. Wujud imajinasi yang berasal dari pengetahuan dan kreativitas merupakan wujud penciptaan yang paling sempurna yang dimiliki manusia.

Material

Penciptaan bentuk yang kedua adalah penciptaan bentuk material. Penciptaan bentuk pengetahuan dan kreativitas material seperti yang telah sedikit dijelaskan pertama tidak mungkin dalam bentuk benda yang hidup.

Mengenal Macam-Macam Kecerdasan Manusia

Sebelum kita masuk ke bagian model pembelajaran ada baiknya kita mengenal macam-macam kecerdasan manusia terlebih dahulu sebagai pengantar dasar pengetahuannya.

Sebagian besar orang mengenal kecerdasan sebagai suatu bentuk kemampuan kerja otak yang luar biasa. Kecerdasan ini identik dengan nilai prestasi belajar anak di sekolah. Namun, benarkan demikian? Laurel Schmidt, tokoh pendidikan sekaligus penulis buku Seven Times Smarter (New York: Th ree Rivers Press, 2001) menyatakan bahwa kecerdasan itu tidak hanya soal mereka yang mempunyai otak cemerlang dan sukses di sekolahnya.

Kecerdasan merupakan kumpulan kepingan kemampuan yang ada di beragam bagian otak manusia, bukan hanya satu angka IQ yang kita kenal selama ini. Semua kepingan ini saling terhubung bekerja sama membentuk satu kemampuan khusus. Sementara pada beberapa orang yang lain, kepingan-kepingan ini juga bekerja sendiri-sendiri, dan mereka tidak statis.

Howard Gardner menyatakan bahwa sedikitnya ada 7 potensi kecerdasan dalam diri manusia. Tujuh kecerdasan itu adalah kecerdasan visual (spasial), kecerdasan verbal (linguistik), kecerdasan musik , kecerdasan kinestetik , kecerdasan logis(matematis), kecerdasan interpersonal , dan kecerdasan intrapersonal. Terakhir bahkan Howard Gardner menambahkan 1 lagi kecerdasan, yaitu kecerdasan natural.

Kecerdasan Visual

Kecerdasan visual (spasial) merupakan kecerdasan dan kemampuan berpikir seseorang dalam bentuk gambar. Mereka juga memiliki kemampuan pengamatan yang tinggi. Kecerdasan yang mampu melahirkan makaharya atau memecahkan masalah rumit yang berhubungan dengan gambar.

Kecerdasan kinestetik

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam hal olah tubuh (mengolah raga). Kecerdasan seseorang dalam mengolah tubuh dan mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan seseorang yang berhubungan kemampuan seseorang untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Kecerdasan ini menuntun seseorang untuk memahami, bekerja sama dan berkomunikasi, serta memelihara hubungan baik dengan orang lain.

Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan seseorang dalam mengenali dan memahami diri sendiri lebih dari orang lain. Kecerdasan dan kepekaan terhadap nilai, tujuan dan perasaan diri sendiri. Meskipun mereka cerdas dalam memahami diri sendiri, tetapi mereka juga cerdas dan mampu menempatkanya dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain.

Dari penjelasan singkat tersebut kita tahu bahwa kecerdasan seseorang itu tidak hanya berhubungan dengan kecerdasan IQ semata, tetapi kecerdasan yang beragam macam karakter. Dan yang terpenting dari itu semua adalah bahwa kecerdasan adalah kemampuan membentuk seseorang untuk sukses dan berhasil dalam hidupnya dengan atau tanpa bantuan proses belajar mengajar di sekolah.

45 Model Pembelajaran Paling Menarik Perhatian (Spektakuler)

Berikut ini kumpulan model pembelajaran yang bisa guru gunakan sebagai referensi dalam penerapannya pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas,

  1. Teknik Pemilihan Tata Ruang Belajar
  2. Metode Seleksi Soal Evaluasi Terpadu 5 Unsur Pendidikan
  3. Metode Belajar Menyusun Gambar
  4. Metode Ceramah Model 1
  5. Metode Ceramah Model 2
  6. Metode Ceramah Model 3
  7. Metode Ceramah Model 4
  8. Metode Menumbuhkan Minat Baca Anak di Rumah
  9. Metode Examples Non Examples
  10. Teknik Baca dan Kuasai Model 1
  11. Teknik Baca dan Kuasai Model 2
  12. Teknik Hafalan Model 1 Teknik Hafalan Umum
  13. Teknik Hafalan Model 2 Teknik Hafalan Aplikasi Tekstual
  14. Teknik Hafalan Model 3 Teknik Hafalan Aplikasi Komunikatif
  15. Teknik Hafalan Model 4 Teknik Hafalan Aplikasi Tekstual-Kontekstual
  16. Pembiasaan Belajar (Metode Belajar Klasik)
  17. Teknik Ulangan Harian Acak (Random Daily Restating)
  18. Teknik Latihan Mengerjakan Soal
  19. Teknik Tanya Jawab dan Catat
  20. Teknik Praktik Lapangan
  21. Metode Kompetisi/Lomba
  22. Teknik Pembuktian Teori
  23. Teknik Pembelajaran Jigsaw (Model Tim Ahli)
  24. Teknik Research Model 1 Penelitian Empiris
  25. Teknik Research Model 2 Penelitian Karya Ilmiah Dasar
  26. Teknik Research Model 3 Pengembangan Teknologi Penelitian Ilmiah
  27. Teknik Tekstual dan Kontekstual
  28. Teknik Pembelajaran Teori dan Praktik
  29. Teknik Analisis Terhadap Alat Peraga
  30. Metode Diskusi Kelompok
  31. Metode Penugasan Membuat Makalah/Artikel Model 1
  32. Metode Penugasan Membuat Makalah/Artikel Model 2
  33. Metode Bermain, Cerita, dan Menyanyi (BCM)
  34. Model Picture and Picture
  35. Metode C3T Cerdas, Cermat, Cepat, dan Tepat
  36. Metode Pembelajaran Menebak Kata
  37. Metode Penugasan Mengunduh dari Internet
  38. Metode Penerapan Prinsip Pengembangkan Kreativitas Anak
  39. Metode Reward (Hadiah) dan Punishment (Hukuman)
  40. Metode Belajar Kerja Nyata (BKN)
  41. Metode Magang (Praktik Industri/Kontrak Kerja)
  42. Metode Penyesuaian Tujuan Pembelajaran
  43. Metode Pengenalan dan Kunjungan Belajar
  44. Metode Solusi Masalah (Problem solving)
  45. Metode Belajar Menjadi Guru

Kesimpulan

Ada beberapa hal yang dapat ditemukan dari beragam penjelasan uraian tentang metode pembelajaran tersebut. Beberapa hal itu adalah sebagai berikut:

  1. Metodologi pembelajaran merupakan kumpulan pengetahuan yang beragam tentang metode pembelajaran. Dalam sistem metodologi pembelajaran, proses pembentukan pengetahuan dalam diri manusia terbagi dalam 4 tahap penting. Keempat tahap itu adalah sebagai berikut.

    1) Pengindraan fisik.
    2) Akomodasi memori (penampungan data pengetahuan).
    3) Kombinasi dan modifi kasi data.
    4) Konfi rmasi logika material.
    5) Penciptaan bentuk (imajinatif maupun material).
  2. Dalam hubungan komunikatif antara subjek dengan objek belajar, terjadi interaksi yang beragam. Dengan demikian, teori metode pembelajaran yang ideal untuk satu objek belajar (bidang studi) belum tentu sama dengan objek belajar yang lain (bidang studi lain). Akibatnya, model pembelajaran yang berhasil ditemukan memiliki ciri khas keberagaman. Ciri khas model pembelajaran yang beragam inilah yang seharusnya menjadi acuan kurikulum di sekolah maupun lembaga-lembaga kependidikan lainnya.
  3. Dari keberagaman model pembelajaran ini secara langsung maupun tidak langsung dapat. Bahkan, dengan pola dan bentuk pembelajaran yang bersifat aplikatif, unik, modern, berkesan, nyata, dan menyenangkan ditengarai dapat menumbuhkan jiwa sportivitas, kreativitas dan inovatif dalam diri siswa. Model pembelajaran semacam inilah yang diharapkan dapat melahirkan putra-putri terbaik bangsa dalam segala bidang. Mulai dari sains, teknologi, sosial, budaya, agama, dan bahkan fi lsafat

Demikianlah informasi tentang model pembelajaran yang bisa anda gunakan sebagai referensi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah supaya lebih efisien dan efektif, untuk mengetahui informasi lebih lanjut dari setiap modelnya kami persilahkan Bapak/Ibu guru untuk klik tautan pada setiap judulnya.

Advertisement